Senin, 14 November 2011

MANAJEMEN PERKANTORAN-MANAJEMEN PENDIDIKAN

TUGAS MANAJEMEN PERKANTORAN
Nama : Tika Nur’Aini Dewi
NIM : 10101244036
Kelas : MP B/ NR
PENATAAN RUANG KANTOR
Ada 2 perumusan tentang defenisi tata ruang kantor yaitu :
1. Penataan kantor sebagai penyusunan perabotan dan alat perlengkapan pada luas lantai yang tersedia.
2. Penataan kantor adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang dan penggunaan secara terperinci dari sebuah ruang untuk penggunaan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang sehemat-hematnya.
PEDOMAN DALAM MENYUSUN TATA RUANG KANTOR
1. Pekerjaan dikantor dalam proses pelaksanaan dapat menempuh jalan terpendek.
2. Rangkaian aktivitas tata usaha dapat mengalir secar lancar.
3. Segenap ruang dipergunakan secara efisien
4. pengawasan terhadap pekerjaan dapat berlangsung dengan baik
5. pihak luar yang datang ke kantor tersebut mendapat kesan yang baik tentang kantor tersebut.
6. Susunan tempat kerja dapat diubah sewaktu-waktu diperlukan.
AZAS-AZAS PENATAAN RUANG KANTOR YANG BAIK
1. Azas jarak terpendek yaitu suatu tata ruang kantor yang terbaik ialah yang memungkinkan proses penyelesaian suatu pekerjaan menempuh jarak yang sependek-pendeknya.
2. Azas rangkaian kerja yaitu menempatkan para pegawai dan alat-alat kantor menurut rangkaian yang sejalan dengan urutan-urutan penyelesaian pekerjaan .
3. azas penggunaansegenap ruang yaitu mempergunakan sepenuhnya semua ruang yang ada termasuk ruang yang vertikal keatas maupun kebawah.
4. Azas perubahan susunan tempat kerja yaitu terjadinya pengubahan tata ruang kantor tersebut.
ADA 2 MACAM TATA RUANG KANTOR YAITU :
1. Tata ruang kantor terpisah yaitu susunan ruangan untuk bekerja terbagi-bagi dalam beberapa satuan yang dibagi-bagi karena keadaan gedung yang terdiri atas kamar-kamar
2. Tata ruang kantor yang terbuka yaitu Ruangan kerja yang dipisah-pisahkan tetapi semua aktivitasnya dilaksanakan pada satu ruang besar terbuka.
KEEFEKTIVITASAN TATA RUANG KANTOR TERBUKA
1. Memungkinkan pengawasan yang lebih efektif terhadap segenap pegawai
2. lebih memudahkan hubungan antar para pegawai
3. Lebih memudahkan tersebarnya cahaya dan perubahan udara
4. Jika terjadi penambahan pegawai/perabot kantor, tata ruang yang terbuka lebih mudah menampungnya.
TEHNIK UNTUK MENCAPAI SUATU TATA RUANG KANTOR YANG BAIK ADALAH :
1. Meja-meja disusun menurut garis lurus dan menghadap ke jurusan yang sama.
2. Pada tata ruang yang terbuka susunan meja-meja itu dapat terdiri atas beberapa baris.
3. Diantara baris-baris meja disediakan lorong-lorong untuk keperluan lalu lintas pegawai yang biasanya berjarak 120 cm
4. jarak antara satu meja dengan meja yang dimuka / dibelakng selebar 80 cm
5. pengawas kantor ditempatkan dibelakang para pegawainya.
LANGKAH-LANGKAH DALAM MERANCANG TATA RUANG KANTOR
1. Hendaknya dibuat gambar denah kantor yang bersangkutan dengan skala 1 : 40
2. Mempelajari segenap pekerjaan yang termasuk dalam lingkungan kantor, hendaknya semua aktivitas perkantoran dicatat.
3. Menyusun letak meja-meja kerja untu para pegawai
4. Tata ruang dirancang dengan menjejerkan guntingan-guntingan gambar meja dan kursi diatas gambar denah. Apabila sudah diperoleh tata ruang yang terbaik. Lekatkanlah guntingan-guntingan gambar tersebut pada gambar denah tadi.
FAKTOR-FAKTOR EFISIENSI KERJA
Ada beberapa factor yang bias mempengaruhi efisiansi kerja pegawai diantaranya :
1. Penyusunan ruang kerja pegawai sangat mempengaruhi roduktivitas dan semangat kerja pegawai.
2. Penyusunan ruang rapat disusun sesuai dengan kapasitas yang diperlukan. Dan harus diperhatikan bentuk meja dan kursi agar nyaman.
3. Penerangan kantor.
Secara garis besar, ada dua gal yang perlu diperhatikan yang berkaitan dengan penerangan, yaitu :
a. Banyaknya penerangan.
Ada beberpa pegawai yang membutuhkan penerangan, diantaranya pekerjaan yang membutuhkan penglihatan tajam (memeriksa perhitungan, pembukuan, menggambar), pekerjaan yang membutuhkan penglihatan biasa (surat menyurat, mengurus arsip, rapat, penerimaan dan pengiriman surat), pekerjaan yang membutuhkan penglihatan sepintas lalu (kamar mandi, rangga gedung), pekerjaan yang membutuhkan penglihatan sederhana (lorong gedung atau jalan lalu lintas gedung)
b. Mutu Penerangan
Pertimbangan dalam mutu penerangan adalah kadar cahaya, kecerahan, silau, daya kontras, dan usia pegawai. Semua hal ini sangat berhubungan satu sama lain. Efek warna dinding juga bias mempengaruhu penerangan dalam ruangan, sehingga ruang kantor jangan dicat dengan warna yang gelap, karena sangat mempengaruhi cahaya yang dipantulkan oleh lampu. Lampu juga harus sesuai dengan pekerjaan kantor, ruang mana yang membutuhkan banyak cahaya dan mana yang tidak. Sehingga disamping tidak boros listrik, juga bias mempengaruhi efektifitas pekerjaan.
4. Udara
Udara dalam hal ini ditinjau dari :
a. Suhu/temperature
b. Kelembapan
c. Sirkulasi/ventilasi
d. Kebersihan
Efisiensi pegawai kantor menunjukkan keuntungan rata-rata 20% setelah diberi AC. Dengan terpenuhinya kualitas dan kuantitas udara yang baik, maka akn meberikan keuntungan yang banyak bagi kantor, antara lain :
• Meningkatkan produktivitas kerja
• Meningkatkan mutu kerja kantor
• Menjaga kesehatan pegawai
• Meningkatkan semangat kerja
• Menimbulkan kesan yang menyenangkan bagi para tamu
5. Bunyi/suara
Faktor suara dapat mempengaruhi efisiensi kerja (terutama pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi) karena suara yang bising dapat mengganggu dalam bekerja dan berpengaruh dalam kesehatan pegawai

Sumber :
http://pupus-ika.tripod.com/karya.htm
http://books.google.co.id/books?id=BqapYSJY_eYC&pg=PA161&dq=manajemen+perkantoran-Faktor+efisiensi+kerja&hl=id&ei=xnSYTbmiF4vprQft1NXpCw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CCoQ6AEwAQ#v=onepage&q&f=false

Tidak ada komentar:

Posting Komentar