Senin, 14 November 2011

MANAJEMEN PESERTA DIDIK

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah sebuah proses yang tak berkesudahan yang sangat menentukan karakter bangsa pada masa kini dan masa datang, apakah suatu bangsa akan muncul sebagai bangsa pemenang, atau bangsa pecundang sangat tergantung pada kualitas pendidikan yang dapat membentuk karakter anak bangsa tersebut.
Peserta didik sangat berpengaruh terhadap mutu / kualitas pendidikan. Berhasil tidaknya proses pendidikan salah satunya dipengaruhi oleh peserta didik, disamping guru, media pembelajaran, dan tenaga kependidikan. Suatu sistem pendidikan dapat dikatakan bermutu, jika proses belajar-mengajar berlangsung secara menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat belajar sebanyak mungkin melalui proses belajar yang berkelanjutan. Proses pendidikan yang bermutu akan membuahkan hasil pendidikan yang bermutu dan relevan dengan pembangunan. Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan efisien perlu disusun dan dilaksanakan program-program pendidikan yang mampu membelajarkan peserta didik secara berkelanjutan, karena dengan kualitas pendidikan yang optimal, diharapkan akan dicapai keunggulan sumber daya manusia yang dapat menguasai pengetahuan, keterampilan dan keahlian sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang.
Untuk mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas diperlukan manajemen pendidikan yang dapat memobilisasi segala sumber daya pendidikan. Manajemen pendidikan itu terkait dengan manajemen peserta didik yang isinya merupakan pengelolaan dan juga pelaksanaannya. Fakta-fakta dilapangan ditemukan sistem pengelolaan anak didik masih menggunakan cara-cara konvensional dan lebih menekankan pengembangan kecerdasan dalam arti yang sempit dan kurang memberi perhatian kepada pengembangan bakat kreatif peserta didik. Padahal Kreativitas disamping bermanfaat untuk pengembangan diri anak didik juga merupakan kebutuhan akan perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi bagi manusia. Kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan, menilai dan meguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubahnya dan mengujinya lagi sampai pada akhirnya menyampaikan hasilnya. Dengan adanya kreativitas yang diimplementasiakan dalam sistem pembelajaran, peserta didik nantinya diharapkan dapat menemukan ide-ide yang berbeda dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehingga ide-ide kaya yang progresif dan divergen pada nantinya dapat bersaing dalam kompetisi global yang selalu berubah.

Perkembangan anak didik yang baik adalah perubahan kualitas yang seimbang baik fisik maupun mental. Tidak ada satu aspek perkembangan dalam diri anak didik yang dinilai lebih penting dari yang lainnya. Oleh karena itu, teori kecerdasan majemuk yang dikembangkan oleh psikolog asal Amerika Serikat, Gardner dinilai dapat memenuhi kecenderungan perkembangan anak didik yang bervariasi. Penyelenggaraan pendidikan saat ini harus diupayakan untuk memberikan pelayanan khusus kepada peserta didik yang mempunyai kreativitas dan juga keberbakatan yang berbeda agar tujuan pendidikan dapat diarahkan menjadi lebih baik.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dalam manajemen peserta didik di SMK Muhammadiyah 1 Borobudur?
2. Bagaimana upaya untuk mengatasi kendala dalam pengelolaan peserta didik di SMK Muhammadiyah 1 Borobudur?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan laporan observasi ini bertujuan umtuk mengetahui :
1. Kelebihan dan kekurangan dalam manajemen peserta didik di SMK Muhammadiyah 1 Borobudur?
2. Upaya untuk mengatasi kendala dalam pengelolaan peserta didik di SMK Muhammadiyah 1 Borobudur?
D. Manfaat Penulisan
Penyusunan hasil observasi ini bermanfaat sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa yang ingin lebih mengetahui tentang pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan peserta didik.








BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Konsep Dasar Manajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik menurut Meilina, dkk (2005 : 7) adalah keseluruhan proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan kontinu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara efektif dan efisien, demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
B. Perencanaan Peserta Didik
Menurut Meilina, dkk (2005 : 13) perencanaan peserta didik merupakan kegiatan pokok atau penting pada awal tahun ajaran disuatu lembaga pendidikan, mulai dari mengadakan pengumuman pendaftaran calon peserta didik, pelaksanaan pendaftaran calon peserta didik dengan terlebih dahulu menentukan daya tampung atau jumlah peserta didik dan syarat penerimaannya.
Kegiatan perencanaan peserta didik di SMK Muhammadiyah 1 Borobudur meliputi kegiatan membuat brosur penerimaan calon peserta didik yang sebelumnya membentuk panitia penerimaan siswa baru (PSB) dari Tim Guru. Berbeda dengan sekolah negeri, SMK Muhammadiyah 1 Borobudur tidak menentukan daya tampung siswa, sehingga semua siswa yang mendaftar otomatis diterima, tetapi pihak sekolah hanya menargetkan kuota 40 siswa x 6 kelas.
Siswa yang akan mendaftar, datang sendiri ke SMK Muhammadiyah 1 Borobudur dengan membawa syarat-syarat yang sudah ditentukan, dan bagi siswa yang mempunyai piagam bisa diserahkan untuk menambah poin serta bisa jadi bahan acuan untuk siswa diikutsertakan dalam perlombaan.
Jika ada siswa yang diterima di sekolah negeri dan menyatakan mengundurkan diri, maka semua berkas dikembalikan kepada siswa yang bersangkutan. Kursi tetap diisi oleh calon siswa yang mendaftar dikemudian hari selama batas pendaftaran belum di tutup.




C. Pembinaan Peserta Didik
Menurut Meilina, dkk (2005 : 28) pembinaan peserta didik merupakan langkah awal yang dilakukan pihak sekolah agar siswa mengenal lingkungan tempat belajar mereka dan menyesuaikan diri dengan tuntunan sekolah.
Kegiatan pembinaan peserta didik di SMK Muhammadiyah 1 Borobudur meliputi :
1. Masa Orientasi Siswa (MOS)
Kegiatan MOS dilaksanakan pada awal tahun pelajaran bagi peserta didik baru. Seperti sekolah lain, SMK Muhammadiyah 1 Borobudur melaksanakan kegiatan MOS yang merupakan program dari Dinas Pendidikan, yaitu selama 3 hari (senin, selasa, rabu) . Kegiatan MOS dibuka oleh Kepala sekolah, dibina oleh Wakasek Kesiswaan dan dilaksanakan oleh petugas OSIS. Selama pelaksanaan kegiatan MOS, siswa wajib mengikuti semua aturan dan tata tertib yang telah ditetapkan, dan tidak diwajibkan memakai jilbab. Kegiatan MOS meliputi perkenalan dengan Dewan Guru
2. Kemuhammadiyahan
Kegiatan kemuhammadiyahan merupakan kegiatan khusus dari sekolah, yang dibina oleh anggota dari IRM (Ikatan Remaja Muhammadiyah) Kabupaten Magelang selama 3 hari setelah pelaksanaan MOS. Kegiatan kemuhamamdiyahan hanya dilaksanakan pada awal penerimaan siswa baru, sama seperti MOS.
Tujuan kegiatan pembinaan yaitu siswa diharapakan dapat segera beradaptasi dengan sekolah.
3. Pengelolaan Kelas
Setelah siswa mengikuti kegiatan MOS dan kemuhammadiyahan, siswa dinyatakan siap untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam kelas. Untuk kelancaran dalam proses KBM, maka dibentuk kepengurusan kelas yang terdiri dari ketua kelas, wakil ketua, bendahara, sekretaris, dan sie tiap bidang. Sebelumnya sudah ditentukan wali kelas dari masing-masing ketua jurusan.
Jadwal pelajaran untuk masing-masing jurusan sudah ditentukan oleh wakasek kurikulum yang bekerjasama dengan ketua jurusan.
4. Tata tertib dan Disiplin Peserta Didik
Tata tertib dibuat oleh BK yang disesuaikan dengan keadaan yang berubah dengan mengacu kepada tata tertib yang sudah dibuat sebelumnya. Sehingga, jika ada perkembangan maka pihak BK menambah tata tertib yang sekiranya perlu ditambahkan. Tata tertib ditempel disetiap ruang kelas.
5. Organisasi Peserta Didik
Disamping kegiatan akademik, SMK Muhammadiyah juga menyelenggarakan beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang meliputi :
a. OSIS
OSIS merupakan organisasi inti di sekolah. Pengurus OSIS setiap tahunnya mengalami regenerasi yang diseleksi oleh pengurus OSIS sebelumnya.
b. Hizbul Waton (HW) / Pramuka
Merupakan kegiatan wajib yang didikuti oleh siswa kelas X. Dilaksanakan pada hari kamis setelah kegiatan belajar mengajar usai.
c. Tapak Suci
Tapak suci merupakan kegiatan yang sama dengan karate, hanya karena dibawah nama Muhammadiyah, sehingga kegiatan ekstra kurikulernya mengikuti kegiatan yang sudah ada di lembaga Kemuhammadiyahan itu sendiri, yang berbeda dengan kegiatan sekolah negeri.
d. PMR
Kegiatan PMR juga dilaksanakan seminggu sekali menyesuaikan dengan jadwal pembinanya. PMR SMK Muhammadiyah 1 Borobudur juga bekerja sama dengan PMI cabang Kabupaten Magelang, sehingga banyak kegiatan yang dilaksanakan dengan kerjasama PMI, seperti donor darah, outbond, buka bersama,
e. Japala
Kegiatan ekstra japala merupakan kegiatan siswa pecinta alam, yang bekerjasama dengan PMR juga. Kegiatan japala meliputi pembinaan dan pengenalan medan kepada anggota baru. Kegiatannya meliputi mendaki gunung, rafting dan outbond lainnya.

D. Evaluasi Kegiatan Peserta Didik
Menurut Meilina, dkk (2005 : 62) evaluasi (penilaian) pendidikan adalah suatu kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pendidikan. Evaluasi hasil belajar peserta didik berarti kegiatan menilai proses dan hasil belajar siswa baik yang berupa kegiatan kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstrakurikuler.
E. Mutasi Peserta Didik
Mutasi peserta didik menurut Meilina, dkk (2005 : 95) diartikan sebagai proses perpindahan siswa dari sekolah satu ke sekolah lain atau perpindahan siswa yang berada di dalam kelas.
Mutasi siswa yang terjadi di SMK Muhammadiyah biasanya terjadi pada siswa yang ingin pindah kelas, karena bersifar kejuruan maka siswa hanya diijinkan pindah kelas, tidak diijinkan pindah jurusan. Karena harus mengganti absen, no induk dan harus mengurutkan lagi dari awal.
Tetapi jika ada siswa yang ingin pindah sekolah, maka pihak sekolah ikut membantu dan
Harus dengan alas an yang bisa diterima pihak sekolah. Pihak sekolah tidak merasa keberatan jika ada siswa yang mengundurkan diri, tetapi harus ada alasan yang bisa diterima.
BAB III
ANALISIS PERMASALAHAN
A. Kelebihan dan kekurangan manajemen peserta didik di SMK Muhammadiyah 1 Borobudur
Pada umumnya manajemen peserta didik di SMK Muhammadiyah 1 Borobudur telah berjalan dengan baik. Adapun kelebihannya adalah sebagai berikut :
1. Mempunyai tim penerimaan siswa baru (PSB) yang memadai dan bertanggungjawab atas tugasnya.
2. Proses perencanaan peserta didik berjalan sesuai dengan prosedur dengan tidak melakukan tindakan yang merugikan siswa. Semua berjalan dengan baik dan memberi manfaat kepada siswa.
3.
Sedangkan kekurangan dalam manajemen peserta didik secara umumnya disebabkan oleh kendala-kendala yang muncul. Kendala-kendala dalam pengelolaan peserta didik di SMK Muhammadiyah 1 Borobudur antara lain :
1. Waktu penerimaan siswa baru yang kurang efektif , dikarenakan Ujian Nasional diajukan maka waktu penerimaan siswa baru pun maju sehingga persiapan dari panitia penerimaan kurang matang.
2. Adanya Prakerin (Praktek Kerja Industri) bagi siswa kelas XI, sehingga konsentrasi dewan guru akan terpecah, penerimaan siswa baru menjadi tidak difokuskan.
3. Kalah saing dengan sekolah-sekolah Negeri lainnya. Secara otomatis calon siswa akan lebih tertarik masuk sekolah Negeri daripada swasta.
4.
B. Solusi untuk menanggap peristiwa
Untuk menanggapi berbagai permasalahan yang muncul diatas maka dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Tim penerimaan siswa baru bekerja sama dengan tim pengadaan Prakerin dalam menentukan waktu pelaksanaan, agar waktunya tidak saling mengganggu dan masing-masing program dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
2. Meningkatkan mutu/kualitas sekolah baik dalam akademik maupun non akademik. Meskipun sekolah swasta jika memiliki mutu/kualitas yang bagus tentu dapat menarik calon siswa untuk mendaftar.




BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Konsep Dasar Manajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik menurut Meilina, dkk (2005 : 7) adalah keseluruhan proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan kontinu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara efektif dan efisien, demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
B. Perencanaan Peserta Didik
Menurut Meilina, dkk (2005 : 13) perencanaan peserta didik merupakan kegiatan pokok atau penting pada awal tahun ajaran disuatu lembaga pendidikan, mulai dari mengadakan pengumuman pendaftaran calon peserta didik, pelaksanaan pendaftaran calon peserta didik dengan terlebih dahulu menentukan daya tampung atau jumlah peserta didik dan syarat penerimaannya.
Kegiatan perencanaan peserta didik di SMK Muhammadiyah 1 Borobudur meliputi kegiatan membuat brosur penerimaan calon peserta didik yang sebelumnya membentuk panitia penerimaan siswa baru (PSB) dari Tim Guru. Berbeda dengan sekolah negeri, SMK Muhammadiyah 1 Borobudur tidak menentukan daya tampung siswa, sehingga semua siswa yang mendaftar otomatis diterima, tetapi pihak sekolah hanya menargetkan kuota 40 siswa x 6 kelas.
Siswa yang akan mendaftar, datang sendiri ke SMK Muhammadiyah 1 Borobudur dengan membawa syarat-syarat yang sudah ditentukan, dan bagi siswa yang mempunyai piagam bisa diserahkan untuk menambah poin serta bisa jadi bahan acuan untuk siswa diikutsertakan dalam perlombaan.
Jika ada siswa yang diterima di sekolah negeri dan menyatakan mengundurkan diri, maka semua berkas dikembalikan kepada siswa yang bersangkutan. Kursi tetap diisi oleh calon siswa yang mendaftar dikemudian hari selama batas pendaftaran belum di tutup.

C. Pembinaan Peserta Didik
Menurut Meilina, dkk (2005 : 28) pembinaan peserta didik merupakan langkah awal yang dilakukan pihak sekolah agar siswa mengenal lingkungan tempat belajar mereka dan menyesuaikan diri dengan tuntunan sekolah.
Kegiatan pembinaan peserta didik di SMK Muhammadiyah 1 Borobudur meliputi :
1. Masa Orientasi Siswa (MOS)
Kegiatan MOS dilaksanakan pada awal tahun pelajaran bagi peserta didik baru. Seperti sekolah lain, SMK Muhammadiyah 1 Borobudur melaksanakan kegiatan MOS yang merupakan program dari Dinas Pendidikan, yaitu selama 3 hari (senin, selasa, rabu) . Kegiatan MOS dibuka oleh Kepala sekolah, dibina oleh Wakasek Kesiswaan dan dilaksanakan oleh petugas OSIS. Selama pelaksanaan kegiatan MOS, siswa wajib mengikuti semua aturan dan tata tertib yang telah ditetapkan, dan tidak diwajibkan memakai jilbab. Kegiatan MOS meliputi perkenalan dengan Dewan Guru
2. Kemuhammadiyahan
Kegiatan kemuhammadiyahan merupakan kegiatan khusus dari sekolah, yang dibina oleh anggota dari IRM (Ikatan Remaja Muhammadiyah) Kabupaten Magelang selama 3 hari setelah pelaksanaan MOS. Kegiatan kemuhamamdiyahan hanya dilaksanakan pada awal penerimaan siswa baru, sama seperti MOS.
Tujuan kegiatan pembinaan yaitu siswa diharapakan dapat segera beradaptasi dengan sekolah.
3. Pengelolaan Kelas
Setelah siswa mengikuti kegiatan MOS dan kemuhammadiyahan, siswa dinyatakan siap untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam kelas. Untuk kelancaran dalam proses KBM, maka dibentuk kepengurusan kelas yang terdiri dari ketua kelas, wakil ketua, bendahara, sekretaris, dan sie tiap bidang. Sebelumnya sudah ditentukan wali kelas dari masing-masing ketua jurusan.
Jadwal pelajaran untuk masing-masing jurusan sudah ditentukan oleh wakasek kurikulum yang bekerjasama dengan ketua jurusan.
4. Tata tertib dan Disiplin Peserta Didik
Tata tertib dibuat oleh BK yang disesuaikan dengan keadaan yang berubah dengan mengacu kepada tata tertib yang sudah dibuat sebelumnya. Sehingga, jika ada perkembangan maka pihak BK menambah tata tertib yang sekiranya perlu ditambahkan. Tata tertib ditempel disetiap ruang kelas.
5. Organisasi Peserta Didik
Disamping kegiatan akademik, SMK Muhammadiyah juga menyelenggarakan beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang meliputi :
a. OSIS
OSIS merupakan organisasi inti di sekolah. Pengurus OSIS setiap tahunnya mengalami regenerasi yang diseleksi oleh pengurus OSIS sebelumnya.
b. Hizbul Waton (HW) / Pramuka
Merupakan kegiatan wajib yang didikuti oleh siswa kelas X. Dilaksanakan pada hari kamis setelah kegiatan belajar mengajar usai.
c. Tapak Suci
Tapak suci merupakan kegiatan yang sama dengan karate, hanya karena dibawah nama Muhammadiyah, sehingga kegiatan ekstra kurikulernya mengikuti kegiatan yang sudah ada di lembaga Kemuhammadiyahan itu sendiri, yang berbeda dengan kegiatan sekolah negeri.
d. PMR
Kegiatan PMR juga dilaksanakan seminggu sekali menyesuaikan dengan jadwal pembinanya. PMR SMK Muhammadiyah 1 Borobudur juga bekerja sama dengan PMI cabang Kabupaten Magelang, sehingga banyak kegiatan yang dilaksanakan dengan kerjasama PMI, seperti donor darah, outbond, buka bersama,
e. Japala
Kegiatan ekstra japala merupakan kegiatan siswa pecinta alam, yang bekerjasama dengan PMR juga. Kegiatan japala meliputi pembinaan dan pengenalan medan kepada anggota baru. Kegiatannya meliputi mendaki gunung, rafting dan outbond lainnya.

D. Evaluasi Kegiatan Peserta Didik
Menurut Meilina, dkk (2005 : 62) evaluasi (penilaian) pendidikan adalah suatu kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pendidikan. Evaluasi hasil belajar peserta didik berarti kegiatan menilai proses dan hasil belajar siswa baik yang berupa kegiatan kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstrakurikuler.
E. Mutasi Peserta Didik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar